Friday, May 18, 2012

Rujak Cingur Khas jepara

Jepara – Dilihat dari bentuk warungnya yang sederhana warung rujak cingur ibu Siti Mariam ini tidak berbeda jauh dari warung makan di sekitarnya , namun yang membedakan hanyalah menu yang disajikan yaitu rujak cingur yang sudah 30 tahun ia sajikan untuk pelanggannya. Menu ini hanya ada di warung ibu Siti Mariam yang lokasinya di sebelah utara lapangan Kenari desa Purwogondo dan sebelah Selatan Masjid Purwogondo. Selain dikenal enak rasa rujak cingur buatan ibu Siti Mariam ini dari dulu sampai sekarang rasanya tidak ada perubahan , bumbu kacangnya begitu pulen dan menggigit dan cirri khasnya rasa amis dari petisnya juga mengundang selera untuk makan. Sehingga tidak mengherankan jika warung dipinggir jalan Purwogondo – Kalipucang ini selalu ramai dengan para pembelinya . Pembeli kelihatan antri ketika baru buka sekitar jam 9 – 10 saatnya orang untuk sarapan pagi dan puncaknya ketika makan siang tiba yaitu pukul 12 – 1 siang.
1290951774683700905
Sepiring Lontong pecel rujak cingur
“ Seperti biasa saya membuat rujak cingur ini sekitar 150 – 200 porsi setiap harinya dan itu selalu habis , buka warung ini ya sekitar jam 9 pagi kalau kondisi agak sepi ya sampai jam empat sore. Namun jika kondisi sedang ramai kadang-kadang jam 1 – 2 dagangan sudah habis sehingga banyak pelanggan yang kecewa sampai disini “ , ujar ibu siti Mariam yang mengaku resep bumbu rujak cingur hasil bikinannya sendiri.
Dengan penuh semangat ibu Siti Mariam yang ramah dan banyak senyum ini menceritakan awal mula dia berusaha jualan rujak cingur pada waktu itu dia masih muda dan baru mempunyai beberapa putra dan masih kecil-kecil. Niat pertama adalah untuk menambah penghasilan keluarga , sehingga dirumahnya yang di pinggir jalan itu ia coba buka jualan rujak cingur yaitu menu makanan yang terbuat dari sayur pecel ditambah dengan cingur atau kulit sapi bagian hidung yang cukup lunak. Adapun bumbunya dibuat dari petis udang . kacang, gula , jeruk dan juga sedikit kecap dan dihidangkan bisa dengan nasi , lonthong dan horog-horog yaitu sejenis nasi yang terbuat dari tepung aren. Mulanya ia membuat beberapa porsi saja , semakin lama pelanggannya semakin banyak karena pelanggan lama pasti membawa temannya untuk mencoba menu buatannya . Sehingga makin lama warung yang ia kelola semakin besar , sehingga akhirnya warung inilah satu-satunya tempat untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya , karena suaminyapun ikut membantu mengelola warung rujak cingur ini.
“ Alhamdulilah dari membuka warung ini saya dapat menyekolahkan anak-anak saya berjumlah 7 bisa lulus Sarjana semua , sehingga bagi kami sekeluarga warung rujak cingur ini turut berjasa dalam memenuhi pendidikan anak-anak saya “, tambah Ibu Mariam sambil melayani pelanggannya.
Saya yang baru pertama kali merasakan lontong yang dipadukan dengan pecel rujak cingur benar-benar kaget dengan kelezatannya , selain lontong yang pulen bumbu rujak cingurnya juga mantap dirasakan dengan kacang dan juga jeruk nipisnya. Oleh karena itu tidak mengherankan jika warung ini punya banyak pelanggan dari kalangan , ada pegawai negeri , guru , pegawai swasta , pak polisi dan beberapa pejabat pemerintahan juga menjadi pelanggannya . Hal ini bisa dilihat dari kendaraan yang diparkir di halaman warung yang sederhana , seperti ketika saya sedang menikmati nikmatnya lontong rujak cingur ini tiba-tiba ada mobil patroli polisi yang berhenti di depan warung ini . Beberapa bapak polisi turun dan masuk warung untuk memesan hidangan untuk makan siang seperti saya.
“ Saya sudah menjadi pelanggan warung rujak cingur ibu Mariam Purwogondo ini lebih dari sepuluh tahun , oleh karena itu setiap dua minggu sekali saya pasti makan siang di warung ini . Jika sebulan tidak mampir rasanya kangen dengan mak nyusnya rujak cingur disini “ aku mas Edy warga Mijen Demak salah satu pelanggan rujak cingur ibu Siti Mariam.
Kelezatan rujak cingur ibu Siti Mariam ini suatu waktu pernah ditularkan kepada seseorang yang ingin membuka warung yang sama ,namun beberapa waktu orang yang diberi resep datang kembali dan menceritakan warungnya tidak begitu ramai sehingga akhirnya ia tutup. Jawaban ibu Mariam meskipun bahan bumbunya sama , namun komposisi serta tangan yang meracik berbeda maka hasilnya berbeda pelanggan akan tahu itu. Oleh karena itu saat ini hanya dua anaknya kelak yang akan mengantikan usaha ibu Mariam ini , yaitu satu anaknya pria dan satu wanita , meskipun begitu setiap menyajikan kepada pelanggan dia tetap memantau hasilnya . Karena dia tidak ingin pelanggan yang sudah banyak ini akan lari , karena menu yang disajikan berbeda dengan yang sebelumnya , oleh karena itu sampai saat ini dia tidak punya pikiran untuk membuka warung rujak cingur di tempat lain.

No comments:

Post a Comment