maaf gan ane menulis artikel ini. karena menurut ane ini sesuatu yang tidak tabo untunk di bicarakan.
banyak sekali diantara insan cerdas nan kreativ gagal dalam bidang akademisinya, kenapa tidak?? mereka merasa salah dalam masuk jurusan. pada dasarnya salah jurusan bukanlah akhir hidup bagi para pelaku belajarnya dalam hal ini adalah pelajar dan mahsiswa, justru dengan seseorang mampu salah salah jurusan dan mampu menikmatinya itu adalah sesuatu yang luar biasa karena salah jurusan adalah hidup disesuatu yang sangat baru kemudian di hadapkan yang sesuatu dianggap sulit untuk dikerjakan. justru salah jurusan adalah proses pendesaan karakter dan jati diri sesorang.
banyak pelaku ini yang gagal dan menurut ane itu sudah luar biasa. tetapi bagi mereka kegagalan yang tersesalkan. pemikiran mereka adalah " kenapa aku dulu bisa masuk jurusan ini . bukan aq banget". itu salah kawan. seharusnya agan mampu beradaptasi.
ada beberapa faktor dalam salah jurusan ini:
banyak sekali diantara insan cerdas nan kreativ gagal dalam bidang akademisinya, kenapa tidak?? mereka merasa salah dalam masuk jurusan. pada dasarnya salah jurusan bukanlah akhir hidup bagi para pelaku belajarnya dalam hal ini adalah pelajar dan mahsiswa, justru dengan seseorang mampu salah salah jurusan dan mampu menikmatinya itu adalah sesuatu yang luar biasa karena salah jurusan adalah hidup disesuatu yang sangat baru kemudian di hadapkan yang sesuatu dianggap sulit untuk dikerjakan. justru salah jurusan adalah proses pendesaan karakter dan jati diri sesorang.
banyak pelaku ini yang gagal dan menurut ane itu sudah luar biasa. tetapi bagi mereka kegagalan yang tersesalkan. pemikiran mereka adalah " kenapa aku dulu bisa masuk jurusan ini . bukan aq banget". itu salah kawan. seharusnya agan mampu beradaptasi.
ada beberapa faktor dalam salah jurusan ini:
1. faktor ekonomi, seoarang pelajar yang di sekolahkan oleh orang lain dan memasukkannya di jurusan orang tersebut yang membiayai.
2. faktor Gengsi, seorang pelajar ingin sesuatu yang lebih agar tidak di pandang sebelah mata.
3. Faktor Orang Tua, seorang pelajar yang patuh kepada orang tua tetapi orang tua tidak melihat keinginan si pelaku belajar.
4. faktor kedisiplinan, disiplin sangat perlu dan penting agar si pelaku ini tidak terjerumus pada jurusan yang salah. disiplin ini adalah selalu update berita dan perkembangan di dunia pendidikan.
5. faktor tertutup. pelajar akan sangat tersiksa ketika harus masuk jurusan yang salah karena dirinya sendiri yang tidak terbuka terhadap orang lain. trus siapa yang tau keinginan dia.
Banyak kasus yang di temui seperti cewek satu kelas sama ane gan,
dia sangat tidak konsisten dalam mengatur kehidupannya untuk ngampus. al hasil sifat malas itu ada, lantas apa yang dipikirkannya? dia selalu merasa bosan dan akademisinya yang cenderung merosot. setelah ane tanya gan ternyata di sisi lain orang tuanya juga menginginkan dia masuk jurusan lain di universitas lain pula. kenapa? apa nggak rugi tuh udah 2 tahun juga ujar ane gan. kemudian dia tersenyum sambil bilang aq juga bingung karena mamahku berkeinginan begitu. kasian banget ya..
jadi mungkin itu dapat menjadi pembelajaran bahwa nilai bukan segala-galanya yang di butuhkan adalah sebuah proses pendewasaan yang mengalir.
ada beberapa patah kata mengatakan
dia sangat tidak konsisten dalam mengatur kehidupannya untuk ngampus. al hasil sifat malas itu ada, lantas apa yang dipikirkannya? dia selalu merasa bosan dan akademisinya yang cenderung merosot. setelah ane tanya gan ternyata di sisi lain orang tuanya juga menginginkan dia masuk jurusan lain di universitas lain pula. kenapa? apa nggak rugi tuh udah 2 tahun juga ujar ane gan. kemudian dia tersenyum sambil bilang aq juga bingung karena mamahku berkeinginan begitu. kasian banget ya..
jadi mungkin itu dapat menjadi pembelajaran bahwa nilai bukan segala-galanya yang di butuhkan adalah sebuah proses pendewasaan yang mengalir.
ada beberapa patah kata mengatakan
"soal mode mengalirlah mengikuti arus air tapi soal prinsip kokohlah seperti batu karang".
No comments:
Post a Comment